banner 728x250

Pakaian Adat Kaili Warnai Upacara Hardiknas 2025 di Parigi Moutong

Suasana pada upacara Hardiknas di Kabupaten Parigi Moutong. (Foto – Istimewah).

Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID — Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 dengan menggelar upacara bernuansa budaya lokal di halaman Kantor Bupati Parigi Moutong, Jumat (2/5/2025).

Upacara ini berlangsung khidmat dan diwarnai penggunaan pakaian adat Kaili oleh seluruh peserta sebagai simbol pelestarian budaya daerah.

banner 728x90

Upacara Hardiknas diselenggarakan serentak di berbagai kecamatan se-Kabupaten Parigi Moutong, namun pelaksanaan tingkat kabupaten dipusatkan di Kecamatan Parigi.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong, Sunarti, menjelaskan bahwa perangkat daerah di wilayah Parigi diwajibkan mengikuti upacara utama di halaman Kantor Bupati.

Baca lainnya :  DPRD Desak Pemkab Periksa WNA Diduga Terlibat PETI, Ini Respon Pj Bupati Parigi Moutong

“Upacara tingkat kabupaten dipusatkan di Parigi, sehingga seluruh pemangku kepentingan yang ada di wilayah ini bergabung dalam satu lokasi pelaksanaan,” kata Sunarti.

Sunarti menekankan bahwa, peringatan Hardiknas bukan hanya seremoni, tetapi juga momentum reflektif untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara dan memperkuat komitmen terhadap pendidikan inklusif.

Baca lainnya :  Bunda Paud Sulawesi Tengah Tegaskan Komitmen Pendidikan Inklusif di Parigi Moutong

Ia menyampaikan bahwa tema Hardiknas tahun ini adalah “Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, yang menjadi ajakan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan.

Pada kesempatan itu, Pj Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo, membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, yang menegaskan, bahwa sektor pendidikan tetap menjadi prioritas dalam agenda pembangunan nasional.

“Pendidikan tetap menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Maju. Pemerintah pusat menaruh perhatian besar pada sektor ini,” ucap Richard.

Baca lainnya :  Jelang PSU Pilkada Parigi Moutong, Zulfinasran Tegaskan Netralitas ASN adalah Harga Mati

Ricard juga menyinggung soal inisiatif pemerintah untuk mendirikan Sekolah Rakyat, sebagai bagian dari upaya memperluas layanan pendidikan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan anak-anak dari kelompok marjinal, termasuk penyandang disabilitas.

Ia menambahkan, pelaksanaan yang berpadu dengan nilai-nilai budaya lokal ini menjadi pengingat bahwa kemajuan suatu daerah sangat bergantung pada kualitas dan pemerataan pendidikan bagi seluruh warganya.

Penulis: WadEditor: Aswadin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *