
Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID – Suasana apel pagi di halaman Polres Parigi Moutong pada Jumat, 9 Mei 2025, terasa berbeda dari biasanya. AKBP Dr. Hendrawan, SIK., MH., untuk pertama kalinya memimpin apel sebagai Kapolres yang baru, menggantikan pejabat sebelumnya.
Dalam arahannya, Hendrawan tidak sekadar menyampaikan pidato formal, tetapi menyuarakan pesan moral yang kuat tentang amanah dan pengabdian.
“Saya tidak datang membawa kuasa, tapi amanah. Saya tidak datang untuk dihormati, tapi untuk bekerja bersama dalam semangat pengabdian,” ujarnya.
Dalam arahannya, Kapolres Hendrawan menekankan beberapa hal penting, mulai dari menjaga stabilitas pasca Pemungutan Suara Ulang (PSU), efisiensi anggaran, hingga pentingnya peran psikologis polisi di tengah tekanan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, stabilitas pasca-PSU bukan hanya soal keamanan fisik, melainkan juga soal menjaga marwah demokrasi dan kepercayaan masyarakat.
Ia meminta seluruh personel Polres untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dalam menghadapi dinamika sosial-politik.
Dengan gaya komunikatif dan penuh empati, Hendrawan mendorong pendekatan humanis dalam setiap pelayanan kepolisian.
Ia menekankan bahwa kepercayaan rakyat adalah alat utama polisi, bukan sekadar senjata atau fasilitas.
“Fasilitas boleh terbatas, tapi integritas dan semangat tak boleh surut.” tegasnya.
Seluruh personel Polres Parigi Moutong menjadi pendengar langsung arahan tersebut, yang mencakup juga pesan tentang peran sosial polisi, termasuk respons terhadap isu lokal seperti tambang ilegal, konflik agraria, dan pengangguran.
Mengakhiri arahannya, Kapolres Hendrawan mengajak seluruh anggotanya untuk kembali pada jati diri Polri sebagai pelindung rakyat.
“Mari kita jaga Parigi Moutong dengan hati. Kita bukan sekadar aparat, kita adalah bagian dari masyarakat itu sendiri.” ujarnya.