banner 728x250

Warga Parigi Moutong Minta Bupati Tunda Pembelian Mobil Dinas, Fokus pada Janji Kampanye

Pendiri Rumah Hukum Tadulako, Hartono Taharudin. (Foto – Istimewa).

Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID— Gelombang suara kritis dari masyarakat Kabupaten Parigi Moutong semakin menguat pasca pelantikan bupati terpilih.

Salah satu isu yang menuai sorotan tajam adalah rencana pengadaan mobil dinas baru yang dianggap belum mendesak dan berpotensi mengabaikan janji kampanye yang telah disampaikan sebelumnya.

banner 728x90

Hartono, pendiri Rumah Hukum Tadulako, menyampaikan bahwa pemerintah daerah seharusnya lebih bijak dalam mengelola anggaran, khususnya pada masa transisi kepemimpinan.

Baca lainnya :  Aktivitas Tambang Emas di Parimo Ancam Rusak Laut dan Tambak Warga

Ia menilai pembelian mobil dinas bukan prioritas utama di tengah kebutuhan dasar masyarakat yang belum terpenuhi.

“Rakyat membutuhkan bukti nyata dari janji kampanye, bukan fasilitas baru untuk pejabat. Mobil dinas lama masih layak digunakan jika dirawat dengan baik,” kata Hartono Selasa, (3/6/2025).

Ia mengingatkan bahwa sejumlah komitmen kampanye seperti peningkatan infrastruktur jalan, dukungan bagi petani, serta layanan kesehatan harus menjadi fokus utama dalam program kerja bupati.

Baca lainnya :  Mitigasi Diperkuat, Longsor Parimo Jadi Perhatian Khusus Pemerintah Pusat dan Daerah

Hartono juga menyebut bahwa langkah menunda pembelian mobil dinas bisa menjadi sinyal positif dari bupati baru bahwa dirinya benar-benar mendengar aspirasi masyarakat.

“Masyarakat tidak ingin pemimpinnya mengulangi pola lama, di mana kepentingan pribadi lebih diutamakan daripada kebutuhan publik,” ujarnya.

Menurutnya, antusiasme warga terhadap kepemimpinan baru disebut cukup tinggi. Namun, mereka juga berharap bupati bersikap responsif dan berpihak pada pengelolaan anggaran yang lebih pro-rakyat.

Baca lainnya :  Parigi Moutong Siap Jalankan Program MBG, Satgas Daerah Sudah Terbentuk

Ia menambahkan, desakan ini mencerminkan harapan besar masyarakat agar pemerintahan daerah tidak terjebak pada pemborosan anggaran, tetapi lebih mengedepankan kebijakan yang menyentuh langsung kebutuhan warga.

Editor: Aswadin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *