banner 728x250

Sekolah Rakyat di Parigi Moutong Siap Tampung 37 Ribu Lebih Siswa Kurang Mampu

Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong, Tri Nugrah Adiyarta.

Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID – Sebanyak 37.240 calon siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, terdata sebagai calon peserta Sekolah Rakyat.

Data tersebut diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan saat ini masih dalam proses verifikasi serta validasi ulang oleh Dinas Sosial setempat.

banner 728x90

Plt. Kepala Dinas Sosial Parigi Moutong, Tri Nugrah Adiyarta, menjelaskan bahwa para calon siswa akan diprioritaskan berdasarkan tingkat kerentanannya.

Sekolah Rakyat ini ditujukan untuk anak-anak yang putus sekolah atau rentan tidak mengenyam pendidikan karena kendala ekonomi.

Baca lainnya :  UAS SDN 2 Posona, Parigi Moutong Berakhir Lancar Tanpa Kendala

“Dari jumlah tersebut akan dipilah lagi mana yang benar-benar prioritas untuk masuk Sekolah Rakyat,” ungkap Tri saat ditemui, Kamis (19/6/2025).

Rio sapaan akrab Plt Kadinsos menyebutkan bahwa, Sekolah Rakyat mengusung konsep yang sama dengan sekolah formal.

Namun dengan penekanan pada pembentukan karakter, pengembangan life skill, dan keterampilan kerja seperti komputer.

“Harapannya, setelah lulus, mereka bisa membawa perubahan di lingkungannya dan mendorong anak-anak lain untuk turut belajar,” ujarnya.

Sekolah Rakyat ini akan dibangun dengan konsep boarding school. Siswa akan diasramakan penuh dan seluruh kebutuhan dasar seperti makan, pakaian, dan perlengkapan sekolah akan ditanggung oleh pemerintah.

Baca lainnya :  Disdikbud Parigi Moutong Sosialisasikan Sistem Baru Penerimaan Murid 2025

Setiap jenjang pendidikan akan memiliki ruang belajar terbatas seperti, Sekolah Dasar enam Rombongan Belajar (rombel), SMP tiga rombel, dan SMA juga tiga rombel.

“Satu rombel akan menampung maksimal 25 siswa,” jelasnya.

Sekautan hal ini, Pemerintah Kabupaten kata dia, telah menyiapkan lahan seluas 6 hingga 10 hektare untuk pembangunan sekolah.

Menurutnya, untuk lokasi tersebut masih menunggu verifikasi dan validasi dari Kementerian PUPR serta kementerian terkait lainnya.

Ia menjelaskan, kelayakan lahan ditentukan berdasarkan beberapa indikator, seperti bebas banjir, akses jalan memadai, tersedianya air bersih, jaringan listrik, komunikasi, serta dekat dengan fasilitas kesehatan.

Baca lainnya :  SMKN 1 Parigi Gelar Kegiatan Job Fair dan Porseni

Program Sekolah Rakyat menurutnya, akan dimulai pada Juni 2025 secara bertahap. Untuk tahap pertama, program difokuskan di wilayah Sulteng seperti, Tojo Una-una dan Buol.

Sementara itu, Parigi Moutong ditargetkan masuk pada tahap kedua karena masih dalam proses pengusulan lahan dan administrasi.

“Untuk tahap satu kita belum bisa ikut karena masih proses pengusulan lahan,” jelas Tri.

Ia menambahkan, orang tua calon siswa nantinya akan diminta menandatangani surat pernyataan menitipkan anak mereka hingga menyelesaikan seluruh jenjang pendidikan di Sekolah Rakyat.

Penulis: WadEditor: Aswadin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *