banner 728x250
Palu  

Simon Antolis Resmi Sandang Gelar Doktor

LULUS : Tampak Dewan penguji foto bersama Dr. Simon Antolis.

Palu, PUSATWARTA.ID — Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Morowali dan Parigi Moutong 2011-2024, Dr. Simon Antolis, S.Si., MM, resmi meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako (Untad), setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka yang digelar medio Juli 2025.

Dalam disertasinya yang berjudul “Analisis Peran Industri Pengolahan dalam Perekonomian, Tinjauan Input-Output Perekonomian Sulawesi Tengah.”

banner 728x90

Simon mengungkap peran dominan subsektor industri pengolahan logam dasar terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah.

Penelitian ini kata dia, menggunakan pendekatan tabel Input-Output Sulawesi Tengah (IRIO 2016) yang menganalisis keterkaitan antar sektor industri dalam sistem perekonomian daerah.

Baca lainnya :  Polda Sulteng Sita 109 Ton Pupuk Ilegal, Tersangka Diserahkan ke Kejari Palu

Sidang promosi doktor dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Adam Malik, M.Sc., IPU., ASEAN.Eng sebagai ketua sidang, serta didampingi oleh Dr. Suparman, SE., M.Si. sebagai sekretaris.

Disertasi ini dibimbing oleh Prof. Dr.rer.pol. Patta Tope, SE selaku promotor dan Dr. Edhi Taqwa, M.Sim sebagai ko-promotor. Simon dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Simon menemukan bahwa subsektor industri logam dasar merupakan penggerak utama perekonomian Sulawesi Tengah dari sisi kontribusi terhadap Nilai Tambah Bruto (NTB), output, dan ekspor.

Baca lainnya :  15 Leader Diperiksa, Kasus Investasi OMC Masuk Tahap Penyidikan

Menurutnya, sebagian besar permintaan akhir dari subsektor ini berasal dari ekspor langsung ke luar negeri, disusul konsumsi rumah tangga dan investasi.

Selain itu, Simon juga menyoroti bahwa industri makanan dan minuman menjadi subsektor kunci yang memiliki daya dorong tinggi terhadap subsektor lainnya, meski kontribusinya tidak sebesar industri logam dasar dari sisi NTB.

Ia mengatakan, sektor ini memiliki keterkaitan ke depan (forward linkage) yang kuat dalam menggerakkan roda industri pengolahan lainnya.

“Data menunjukkan bahwa nilai NTB, output, dan ekspor di Sulawesi Tengah meningkat hingga 10 kali lipat dalam periode 2005–2016. Ini membuktikan bahwa hilirisasi industri, khususnya pada logam dasar, memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah,” jelas Simon dalam sidangnya.

Baca lainnya :  Kesetaraan Gender, Polda Sulteng Tempatkan Polwan Pertama sebagai Kasatreskrim

Menurut Simon, hilirisasi industri pengolahan logam dasar juga memberikan dampak langsung terhadap penurunan pengangguran dan peningkatan kebutuhan tenaga kerja.

Perkembangan sektor ini dinilai berhasil menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara luas di wilayah Sulawesi Tengah.

Dengan pencapaian akademik ini, Simon menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan data dan riset sebagai dasar perencanaan pembangunan berbasis sektor unggulan daerah.

Penulis: VanEditor: Ahmad Dhani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *