
Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Parigi Moutong berhasil menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu seberat 48,54 gram dalam operasi penangkapan terhadap pelaku berinisial RH, warga Desa Tiwa’a, Kabupaten Poso.
Kepada sejumlah awak media, Senin (11/8/2025, Kasat Narkoba Polres Parigi Moutong, Iptu Anugrah Sejahtera Tarigan S. TrK. M.H, mengatakan, pelaku RH diduga kuat terlibat dalam jaringan pengedar narkoba lintas kabupaten.
Menurutnya, RH ditangkap setelah dua pekan menjadi target penyelidikan tim Opsnal Satresnarkoba berdasarkan informasi masyarakat.
Pelaku diketahui rutin melakukan perjalanan ke Kota Palu untuk mengambil sabu dari seorang pria berinisial F.Kemudian menyerahkannya kepada seorang perempuan berinisial NL di Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara, untuk diperjualbelikan kembali di Desa Tambarana.
“Penangkapan berlangsung pada Jumat, (8/8/2025), sekitar pukul 18.00 WITA, di Desa Toboli Barat, Kecamatan Parigi Utara,” ungkapnya.
Kata dia, saat itu, RH sedang mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX biru yang dicegat langsung oleh tim opsnal. Setelah dihentikan, tim melakukan penggeledahan terhadap tubuh pelaku serta kendaraan yang digunakan.
Dalam penggeledahan tersebut, polisi menemukan satu paket sedang narkotika jenis sabu yang dibungkus lakban cokelat dan disembunyikan di dalam jaket hitam milik pelaku.
Barang bukti yang berhasil diamankan dari tangan pelaku, diantaranya 1 paket sedang sabu seberat 48,54 gram, 1 unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX warna biru, 4 pak plastik klip bening kosong.
Kemudian, 1 unit handphone Oppo warna biru, 1 buah tas ransel abu-abu,1 buah KTP dan barang pendukung lainnya.
Iptu Anugrah Sejahtera Tarigan, S.TrK., M.H., juga menyampaikan bahwa pelaku dan barang bukti telah diamankan untuk proses hukum lebih lanjut.
Ia menambahkan, pelaku dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup.
“Saat ini penyidik masih melakukan pengembangan untuk menelusuri lebih jauh jaringan peredaran sabu hingga ke sumber utamanya,” ujar Iptu Anugrah.