
Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, resmi membuka pendaftaran program magang dan kerja ke Jepang bagi lulusan SMA/SMK sederajat.
Program ini digelar atas kerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kessaku Indonesia, dengan kuota terbatas sebanyak 25 peserta.
Pendaftaran dibuka sejak 15 hingga 25 September 2025 dan dipusatkan di Kantor Disnakertrans Parigi Moutong, Jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Masigi, Kabupaten Parigi Moutong.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Parigi Moutong, Hendra Bangsawan, menyampaikan bahwa seluruh biaya pelatihan, termasuk kursus bahasa dan budaya Jepang selama tiga bulan, ditanggung penuh oleh pemerintah daerah.
Hendra mengatakan, program ini menjadi bagian dari implementasi program 100 kerja Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong.
“Ini adalah peluang emas bagi putra-putri terbaik Parigi Moutong untuk meniti karier internasional,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah daerah menanggung seluruh biaya pelatihan sebagai bentuk komitmen meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Program ini terbuka bagi warga negara Indonesia dengan usia maksimal 26 tahun untuk peserta magang, dan maksimal 30 tahun untuk calon tenaga kerja.
Pelamar juga harus memenuhi persyaratan tinggi badan minimal 165 cm (laki-laki) dan 155 cm (perempuan), serta dalam kondisi kesehatan prima tidak bertato, tidak bertindik, tidak berkacamata, tidak buta warna, dan tidak memiliki cacat fisik.
Ia menjelaskan, bidang pekerjaan yang ditawarkan meliputi perawat lansia (kaigo), careworker, pengolahan makanan, pertanian, perhotelan, restoran, perikanan, manufaktur, konstruksi, hingga pengelasan.
Disnakertrans menargetkan agar 23 kecamatan yang ada di Parigi Moutong bisa mengirimkan minimal satu peserta perwakilan. Namun, Hendra menegaskan bahwa seleksi akan dilakukan secara ketat dan profesional.
Peserta yang lolos akan menjalani magang hingga tiga tahun di Jepang, dengan kontrak kerja yang bisa diperpanjang hingga maksimal lima tahun.
Setelah kembali, peserta diharapkan mampu membawa pengalaman dan budaya kerja dari Jepang untuk membangun usaha atau meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal.
“Kami ingin tenaga kerja Parigi Moutong memiliki standar kerja seperti di Jepang. Harapannya, mereka kembali dengan semangat baru dan mampu membuka lapangan kerja di daerah,” ujar Hendra.
Untuk mempercepat proses, Disnakertrans kata dia, juga telah berkoordinasi agar medical check-up bisa dilakukan di RSUD Anuntaloko Parigi, tidak lagi harus ke RSUD Undata Palu seperti sebelumnya.
“Hal ini bertujuan memangkas biaya dan memudahkan akses bagi calon peserta,” sebut Hendra.
Ia menambahkan, program ini juga diharapkan memberi kontribusi terhadap pemasukan daerah melalui devisa dari tenaga kerja migran, serta membuka wawasan generasi muda tentang standar kerja internasional.
“Program ini pernah kami lakukan untuk tenaga kesehatan ke Arab Saudi, dan kali ini kami perluas ke sektor-sektor produktif di Jepang,” tutup Hendra.