banner 728x250

Pemkab Parimo Dorong Penguatan Transportasi dan Alihfungsi Aset di Hadapan Kemenhub

Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase di dampingi unsur pimpinan DPRD saat audensi di Kementerian Perhubungan di Jakarta, Rabu (22/10/2025). Foto – Prokopim.

Jakarta, PUSATWARTA.ID – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong terus mendorong pemerataan infrastruktur dan peningkatan konektivitas wilayah, terutama di sektor transportasi darat dan laut.

Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, S.Kom, saat melakukan audiensi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

banner 728x90

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Erwin memaparkan sejumlah rencana strategis untuk memanfaatkan aset-aset transportasi yang selama ini belum optimal guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Kabupaten Parigi Moutong memiliki lebih dari 391 kilometer jalan nasional, terpanjang di Sulawesi Tengah. Dengan wilayah yang luas dan menjadi lintasan strategis antarprovinsi, kami ingin memastikan seluruh fasilitas transportasi berjalan optimal,” ujar Bupati Erwin.

Salah satu fokus utama dalam audiensi tersebut adalah usulan alihfungsi Jembatan Timbang Toboli. Aset milik pemerintah pusat yang diserahkan pada tahun 2017 itu hingga kini belum pernah dioperasikan karena keterbatasan lahan.

Pemkab Parigi Moutong mengusulkan agar fasilitas tersebut dialihkan fungsinya menjadi rest area UMKM dan sentra oleh-oleh, dengan lahan pengganti telah disiapkan di Kecamatan Tinombo.

Baca lainnya :  Bupati Parigi Moutong Audiensi ke Kemensos, Usung “Gerbang Desa” untuk Atasi Kemiskinan

“Kami siap mendukung secara teknis dan administratif agar aset ini bisa memberi nilai tambah ekonomi. Prinsipnya, setiap aset yang ada harus kembali hidup dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Bupati.

Bupati juga menyoroti kondisi dua terminal strategis, yakni Terminal Toboli (tipe B) dan Terminal Mensung (tipe C). Keduanya dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan rest area terpadu, pusat kuliner, taman edukasi transportasi, hingga penginapan bagi pengemudi dan wisatawan.

Terminal Toboli dengan luas 3,5 hektare direncanakan menjadi kawasan integrasi transportasi darat dan laut, karena letaknya berdekatan dengan Pelabuhan Penyeberangan Toboli. Sedangkan Terminal Mensung seluas 1,5 hektare akan difungsikan sebagai rest area jalur utara dan pusat kuliner lokal.

“Kami ingin terminal tidak hanya jadi tempat naik-turun penumpang, tetapi juga pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Ini bagian dari semangat transformasi pelayanan publik di sektor transportasi,” ujarnya.

Menanggapi usulan tersebut, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Dr. Drs. Aan Suhanan, M.Si., menyampaikan apresiasinya atas langkah proaktif Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong.

Baca lainnya :  Bupati Parimo Usulkan Penguatan UMKM Lokal ke Kementerian Koperasi dan UKM

“Semua yang menjadi perhatian Bupati sudah kami catat. Soal Jembatan Timbang Toboli, akan kami cek status asetnya. Jika memungkinkan dilakukan tukar guling, itu sangat baik,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa saat ini terminal tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga dapat menjadi pusat kegiatan sosial dan ekonomi yang ramah UMKM dan wisatawan, selama tetap memperhatikan aspek keselamatan dan lalu lintas.

Sementara itu, Direktur Prasarana Transportasi Jalan, Toni Tauladan, menjelaskan bahwa Jembatan Timbang Toboli sebelumnya direkomendasikan untuk ditutup karena lahan hanya 2.400 meter persegi.

Namun pihaknya menyambut baik rencana relokasi ke lokasi baru yang lebih memadai, dengan tetap menjaga fungsi pengawasan kendaraan barang.

Terminal Toboli dan Mensung juga disebut berpotensi masuk dalam buku investasi nasional, sehingga terbuka peluang kemitraan dengan investor swasta apabila mendapat persetujuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Tak hanya sektor darat, Pemkab Parigi Moutong juga mengajukan dukungan untuk pengoperasian Pelabuhan Penyeberangan Toboli sebagai pelabuhan kapal cepat (fast boat harbor) menuju Wakai dan Kepulauan Togean, destinasi wisata nasional di Kabupaten Tojo Una-Una.

Baca lainnya :  Dorong Layanan PAUD Berkualitas, Bunda PAUD Parigi Moutong Raih Apresiasi Nasional 2025

“Dengan kapal cepat dan satu unit kapal wisata, rute Parigi, Wakai, Togean bisa jadi poros wisata baru di Sulawesi Tengah. Ini akan mempercepat waktu tempuh dari 12 jam menjadi sekitar 5 jam,” kata Bupati Erwin.

Audiensi ini menghasilkan komitmen awal antara Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, dan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong untuk memperkuat tata kelola aset transportasi dan membuka peluang investasi kolaboratif antara sektor publik dan swasta.

“Kami ingin konektivitas di Parigi Moutong bukan hanya secara fisik, tapi juga sosial dan ekonomi. Transportasi yang berkeadilan harus menjadi jalan menuju kesejahteraan masyarakat,” tutup Bupati Erwin.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Ketua DPRD Parigi Moutong Alfres M. Tonggiroh, Wakil Ketua I Sayutin Budianto, Kadis Perhubungan Syamsu Nadjamudin, Kadis Bapenda Moh. Yasir, dan Sekretaris DPRD Nur Srikandi Puja.

Sumber: Prokopim Setda Parigi Moutong.

Editor: Wady

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *