
Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyebut pembangunan rest area Ogomolos tidak hanya bertujuan meningkatkan keselamatan lalu lintas.
Tetapi juga menjadi pusat pengembangan ekonomi masyarakat melalui sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Parigi Moutong, Samsu Najamudin, mengatakan bahwa pembangunan rest area tersebut merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam menghadirkan fasilitas publik yang bermanfaat ganda, baik dari sisi transportasi maupun penguatan ekonomi lokal.
“Rest area ini tidak hanya menjadi tempat istirahat bagi pengendara, tetapi juga kami desain sebagai ruang tumbuhnya ekonomi masyarakat, khususnya bagi pelaku UMKM di wilayah sekitar,” ujar Samsu Najamudin dalam sambutannya, Rabu (12/11/2025).
Ia menjelaskan, sebagian besar lapak yang berdiri di kawasan rest area merupakan hasil partisipasi masyarakat.
Menurutnya, sebanyak 21 lapak usaha kecil telah dibangun di area tersebut, sebagian besar merupakan hasil relokasi pedagang dari Kecamatan Tinombo yang sebelumnya berjualan di kawasan Lolaro dan dianggap mengganggu arus lalu lintas.
“Awalnya hanya ada sepuluh lapak, kini berkembang menjadi dua puluh satu lapak. Semua dibangun tanpa biaya dari pemerintah daerah, murni swadaya masyarakat yang ingin memanfaatkan peluang ekonomi di kawasan rest area,” jelas Samsu.
Lanjut, Samsu mengatakan bahwa desain Rest Area Ogomolos dibuat agar menjadi pusat interaksi sosial dan ekonomi baru, dengan fasilitas kuliner, kios oleh-oleh, serta area promosi produk lokal.
Ke depan, Dishub bersama pemerintah daerah berencana menambah sejumlah fasilitas pendukung seperti SPBU mini, tempat ibadah, dan homestay untuk pengunjung luar daerah.
“Kami ingin rest area ini menjadi kawasan yang hidup, bukan sekadar tempat istirahat, tapi juga tempat masyarakat berkembang secara ekonomi,” ujarnya.
Pembangunan rest area tersebut menjadi bagian dari visi Pemkab Parigi Moutong untuk mendorong pembangunan berbasis desa dan ekonomi rakyat.
“Ini sejalan dengan program Nawacita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pembangunan dari pinggiran,” ujarnya.








