Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID — Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong meresmikan kandang komunal dan saung tani sebagai pusat pembelajaran dan penguatan manajemen usaha peternakan di tingkat desa.
Peresmian fasilitas ini digelar di Desa Nambaru, Kecamatan Parigi Selatan, Kamis (4/12/2025).
Fasilitas tersebut diharapkan menjadi pendorong lahirnya inovasi teknis maupun sosial dalam pengelolaan peternakan rakyat, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pembelajaran berbasis praktik.
Sekretaris Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinasran, mewakili Bupati, menyatakan bahwa pembangunan kandang komunal merupakan langkah konkret pemerintah dalam menyediakan sarana pengelolaan ternak yang lebih terstruktur, efisien, dan terintegrasi.
“Prasarana ini menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah dalam mendukung peningkatan usaha peternakan rakyat,” ujarnya.
Kandang komunal tersebut dirancang sebagai pusat manajemen pemeliharaan ternak yang memungkinkan penerapan standar budidaya lebih baik, termasuk pengaturan pakan, kesehatan ternak, sanitasi, serta pencatatan produksi.
Selain kandang komunal, pemerintah juga meresmikan saung tani yang akan berfungsi sebagai ruang edukasi, diskusi kelompok, dan pusat inovasi masyarakat peternak.
Saung tani diharapkan menjadi wadah yang mempertemukan penyuluh, peternak, pemerintah desa, hingga pelaku UMKM untuk merancang pengembangan peternakan secara partisipatif.
Ia menegaskan, fasilitas ini akan menjadi titik temu pembelajaran nonformal yang adaptif, mudah diakses, dan dapat langsung diterapkan dalam aktivitas usaha peternakan.
Kandang komunal, dan saung tani sebagai basis pendidikan praktis bagi petani dan peternak. Langkah ini merupakan strategi Pemkab Parigi Moutong untuk meningkatkan kapasitas SDM dan kualitas produksi peternakan desa.
Pada kegiatan yang sama, turut dilakukan pelepasan status penyuluh daerah yang kini alih bina ke Kementerian Pertanian. Pemerintah menyampaikan apresiasi kepada para penyuluh sebagai garda terdepan pendampingan peternak.
Alih bina tersebut disebutkan bukan pengurangan peran, melainkan penguatan kelembagaan penyuluhan sehingga penyuluh memperoleh pembinaan lebih luas, jenjang karir lebih pasti, dan peningkatan kapasitas profesional.
Di akhir kegiatan, Zulfinasran mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah desa, kelompok tani, penyuluh, hingga masyarakat luas, untuk menjaga dan mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas kandang komunal dan saung tani.
“Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi langkah menuju Parigi Moutong yang maju, mandiri, dan sejahtera melalui pembangunan peternakan berkelanjutan,” tutupnya.
