
Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID — Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong mengikuti penilaian konvergensi stunting tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, yang digelar secara daring, Rabu (7/5/2025).
“Kegiatan ini melibatkan semua unsur di penilaian konvergensi stunting,” kata Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan kepada wartawan usai mengikuti penilaian konvergensi stunting di ruang kerja Bupati, Rabu.
Ia menjelaskan, konvergensi pencegahan stunting merupakan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama menyasar kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa.
Kata dia, semua unsur yang dilibatkan dalam penilaian konvergensi stunting, terdiri dari Bidan Desa, Kepala Puskesmas, Camat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat hingga TP-PKK.
“Penilaiannya berkaitan dengan delapan aksi konvergensi,” ujarnya.
Ia mengatakan, dalam penilaian tersebut, juri yang terdiri dari para dosen mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan indikator pendukung.
Dari seluruh indikator yang menjadi penilaian menurut Irwan, telah dilaksanakan dan hasilnya cukup baik. Tahun sebelumnya kata dia Pemkab Parigi Moutong meraih juara 1.
Untuk mempertahankan gelar juara itu kata dia, memang sangat sulit. Oleh karena itu, ia berharap dengan keterlibatan semua pihak gelar juara bisa dipertahankan.
“Semoga dengan keterlibatan semua pihak, gelar juara bisa dipertahankan. Kalaupun gelar itu lepas, berarti kita harus bekerja lebih keras lagi,” ucapnya.
Prevalensi stunting di 2024 sebutnya, Kabupaten Parigi Moutong berada di angka 9,8 persen berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM).
Sedangkan data dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) belum mengeluarkan rilis terkait hal tersebut. Namun, pihaknya sudah dapat mengukur berdasarkan data yang dirilis oleh EPPGBM.
“Sebab, berdasarkan data yang dirilis EPPGBM sudah reel dan sesuai dengan apa yang kami laksanakan di lapangan,” ungkapnya.