banner 728x250

Cegah Tawuran Pelajar di Hutan Kota Palu, 10 Siswa Diamankan Polisi

Tim Resmob Ditreskrimum Polda Sulteng amankan 10 pelajar yang hendak tawuran di Hutan Kota Palu. (Foto – Bidhumas Polda Sulteng).

Palu, PUSATWARTA.ID – Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) berhasil menggagalkan rencana tawuran dua kelompok pelajar di kawasan Hutan Kota Palu pada Kamis, petang (15/5/2025).

Dalam operasi cepat tersebut, tim Reserse Mobil (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) mengamankan 10 pelajar yang diduga hendak terlibat dalam bentrokan.

banner 728x90

Menurut keterangan Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat (Kasubbid Penmas) Polda Sulteng AKBP Sugeng Lestari, informasi tentang rencana perkelahian itu pertama kali diterima dari masyarakat. Polisi yang mendapat laporan segera bergerak menuju lokasi.

Baca lainnya :  Staf Kedutaan Jepang Temui FKUB Sulteng, Bahas Toleransi dan Kerukunan Antarumat Beragama

“Rencana perkelahian dua kelompok pelajar ini diinformasikan oleh masyarakat ke pihak Kepolisian. Tim Resmob Ditreskrimum langsung ke lokasi dan menemukan dua kelompok pelajar bersiap untuk tawuran,” ujar AKBP Sugeng dalam keterangannya di Palu, Jumat (16/5/2025).

Dari lokasi kejadian, sebanyak 10 pelajar berhasil diamankan. Sementara itu, beberapa pelajar lain yang membawa senjata tajam dan peralatan berbahaya lainnya berhasil melarikan diri.

Baca lainnya :  Usai Ditetapkan KPU, Erwin Burase Ajak Semua Pihak Bersatu Bangun Daerah Pasca Pilkada

Dijelaskan Sugeng, peristiwa ini bermula dari adanya kelompok pelajar yang hendak merayakan kelulusan sekolah. Namun, perayaan itu direspons negatif oleh kelompok lain yang kemudian menyebar tantangan untuk bentrok di Hutan Kota Palu.

“Syukur Alhamdulillah, rencana perkelahian atau tawuran bisa dicegah, sehingga tidak sampai menimbulkan korban,” ucapnya.

Baca lainnya :  Dari Desa ke Puskesmas, Parigi Moutong Tunjukkan Aksi Nyata Cegah Stunting

Kesepuluh pelajar yang diamankan berasal dari beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) di Kota Palu. Mereka telah didata, diberikan pembinaan, dan dipulangkan ke orang tua masing-masing.

“Terima kasih kepada masyarakat yang cepat memberikan informasi. Ini membuktikan bahwa kolaborasi antara masyarakat dan kepolisian sangat penting dalam mencegah aksi kekerasan di kalangan pelajar,” tutup Sugeng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *