banner 728x250

Nelayan dan Buruh Tani Kasimbar Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Atas Laut Teluk Tomini

Nelayan dan Buruh Tani di Kecamatan Kasimbar gelar Upacara HUT ke – 80 RI, di atas laut, Minggu (17/8/2025). Foto – Van.

Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID– Cara unik ditunjukkan oleh sejumlah nelayan dan buruh tani di Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.

Mereka menggelar upacara bendera di atas permukaan laut Teluk Tomini menggunakan perahu katinting, Minggu (17/8/2025).

banner 728x90

Meski dilaksanakan di laut, prosesi upacara berlangsung khidmat dan mengikuti tata cara resmi sebagaimana upacara di darat.

Kegiatan ini menjadi bentuk penghormatan kepada para pahlawan, khususnya yang gugur di perairan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Baca lainnya :  Aktivitas Tambang Emas di Parimo Ancam Rusak Laut dan Tambak Warga

Komandan upacara dipercayakan kepada Samsudin Halpin, sementara pengibar bendera Merah Putih adalah Awalaudin dan Ulla. Pembacaan naskah Proklamasi dilakukan oleh Ibrahim M. Supu.

Bertindak sebagai pembina upacara, Welman J. Winter dalam amanatnya menyampaikan bahwa upacara ini merupakan bentuk cinta tanah air yang diwujudkan secara kreatif oleh masyarakat pesisir.

Selain itu, kegiatan ini juga mencerminkan semangat kebersamaan dan keberanian masyarakat dalam mengisi kemerdekaan.

Baca lainnya :  Polres Parimo Bersinergi Wujudkan Ketahanan Pangan lewat Penanaman Kelapa Serentak

“Pelaksanaan upacara di atas laut merupakan simbol keberanian dan kreativitas masyarakat. Ini juga menjadi bentuk inovasi dalam memperingati kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Welman.

Yang menarik, tiang bendera dalam upacara ini terbuat dari besi tua yang disebut enjer, yang diyakini sebagai peninggalan kolonial Belanda saat menjajah wilayah tersebut pada abad ke-17.

Welman menyebut, besi tersebut merupakan simbol sejarah penting yang menghubungkan masa lalu dan semangat kemerdekaan masa kini.

Baca lainnya :  147 Kasus Malaria Ditemukan di Parigi Moutong, Kemenkes Turun Tangan

“Besi enjer ini konon digunakan Belanda saat menjajah wilayah pegunungan yang kini masuk dalam Kecamatan Kasimbar, khususnya di wilayah Kasimbar Barat. Sampai sekarang, pal-palnya masih ada sebagai bukti sejarah,” jelasnya.

Kegiatan ini merupakan kali kedua dilakukan dan direncanakan akan menjadi agenda rutin tahunan setiap 17 Agustus di Kecamatan Kasimbar.

Masyarakat berharap, tradisi ini bisa menginspirasi daerah lain untuk memperingati hari kemerdekaan dengan cara yang kreatif namun tetap bermakna.

Penulis: VanEditor: Ahmad Dhani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *