banner 728x250

Satgas Madago Raya Perkuat Moderasi Beragama di Desa Masari, Parigi Moutong

Ketua FKUB Provinsi Sulteng, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M. Ag. Saat menghadiri kegiatan penguatan moderasi beragama dalam bingkai NKRI, di Desa Masari Kecamatan Parigi Selatan, (16/10/2025).

Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID – Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya terus menggencarkan upaya pencegahan radikalisme dan intoleransi melalui kegiatan penguatan moderasi beragama dalam bingkai NKRI di Desa Masari, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, (16/10/2025), di Balai Desa Masari dan dihadiri oleh masyarakat setempat, tokoh lintas agama, serta personel Satgas Madago Raya.

banner 728x90

Hadir dalam kesempatan tersebut Ka Posko Satgas II Preemtif Kompol Mat Syukri, S.Sos., mewakili Kasatgas II Preemtif AKBP Moh. Taufik, S.H.

Dalam sambutan yang dibacakan Kompol Mat Syukri, Kaops Madago Raya Kombes Pol. Heni Agus Sunandar, S.I.K., M.H.

Baca lainnya :  Uji Coba Sarapan Bergizi Gratis Digelar di SD Inpres Masigi, Parimo

Ia menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan toleransi sebagai benteng dari paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.

“Kegiatan ini merupakan langkah strategis membangun karakter masyarakat yang toleran, cinta damai, dan menghargai perbedaan,” ujar Kompol Mat Syukri.

Desa Masari dipilih sebagai lokasi percontohan kampung moderasi beragama karena dinilai memiliki tingkat keragaman sosial yang tinggi dan masyarakatnya hidup berdampingan secara harmonis.

Kegiatan ini juga menghadirkan dua narasumber utama, yakni Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulteng, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M.Ag., dan Wakil Ketua MUI Kabupaten Parigi Moutong, Ustadz Drs. H. Mappeasse, M.M.

Baca lainnya :  Festival Literasi 2025 Dorong Kreativitas dan Karakter Siswa Parigi Moutong

Prof. Zainal Abidin menyampaikan materi bertema “Moderasi Beragama sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa”, dengan penekanan bahwa moderasi bukan sekadar menerima perbedaan, tapi menjadikannya sebagai kekuatan dalam menjaga keutuhan NKRI.

Sementara itu, Ustadz Mappeasse membawakan materi “Moderasi Beragama dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika”, yang menyoroti pentingnya menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi sejak dini.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung aktif. Warga dan tokoh masyarakat menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini dan berharap program serupa terus dilaksanakan secara berkelanjutan.

Baca lainnya :  Pemkab Parigi Moutong Batalkan Lokasi IPLT di Desa Jononunu, Warga Minta Dipindahkan

“Kami berharap semangat moderasi beragama ini semakin mengakar di masyarakat dan menjadi contoh bagi wilayah lain,” ujar salah satu tokoh agama setempat.

Operasi Madago Raya tahap IV tahun 2025 sendiri merupakan lanjutan dari upaya terpadu Polri bersama berbagai elemen masyarakat.

Guna menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya dalam mencegah berkembangnya paham radikal dan intoleran.

Editor: Wady

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *