banner 728x250

Parigi Moutong Genjot Produksi Udang, KKP Siap Dukung Ekspor

Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase saat audensi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Selasa (21/10/2025). Foto – Prokopim Setda Parigi Moutong.

Jakarta, PUSATWARTA.ID – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mendorong optimalisasi sektor budidaya udang vaname sebagai penggerak utama ekonomi pesisir.

Dalam audiensi resmi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Selasa (21/10), Bupati Parigi Moutong Erwin Burase memaparkan potensi besar dan berbagai tantangan yang dihadapi daerahnya.

banner 728x90

“Parigi Moutong memiliki garis pantai sepanjang 510 kilometer dan merupakan penghasil utama udang vaname di Sulawesi Tengah.

Namun kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum maksimal karena ekspor masih dilakukan melalui Makassar,” ungkap Bupati Erwin.

Ia menjelaskan terdapat delapan sentra tambak yang siap dikembangkan menjadi kawasan industri perikanan terpadu.

Namun, kendala seperti minimnya infrastruktur listrik, ketergantungan bahan baku dari luar daerah, hingga ketiadaan laboratorium uji residu masih menjadi hambatan utama.

Baca lainnya :  Longki Djanggola: Negara Harus Hadir Lindungi PMI

Persoalan lahan eks HBU KKP di Tinombo Selatan juga turut disoroti. Lahan seluas 500 hektare tersebut telah dikuasai masyarakat namun belum memiliki kepastian hukum.

“Kami berharap dukungan penuh dari KKP agar lahan tersebut dapat dimanfaatkan secara legal dan produktif, dengan pengelolaan sesuai regulasi nasional,” tegas Bupati.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb. Haeru Rahayu, menyampaikan bahwa udang vaname merupakan komoditas strategis nasional.

Menurutnya, KKP berkomitmen memperkuat sistem produksi dan ekspor yang sesuai standar internasional.

“Pasar global, khususnya Eropa, kini semakin ketat dalam menuntut standar keamanan pangan dan uji residu. Karena itu, KKP siap berkolaborasi untuk memperkuat laboratorium mutu di wilayah-wilayah sentra produksi seperti Parigi Moutong,” ujarnya.

Dirjen juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara kebijakan pusat dan daerah agar investasi di sektor perikanan tidak menimbulkan konflik kepentingan atau distorsi kebijakan.

Baca lainnya :  Dorong Layanan PAUD Berkualitas, Bunda PAUD Parigi Moutong Raih Apresiasi Nasional 2025

“Investasi yang produktif harus taat pada regulasi dan berpihak pada masyarakat pesisir. Peningkatan PAD harus berjalan beriring dengan keberlanjutan lingkungan,” imbuhnya.

KKP membuka peluang menjadikan Parigi Moutong sebagai kawasan prioritas program strategis nasional untuk budidaya udang, asalkan aspek teknis dan kelembagaan daerah terus diperkuat.

Audiensi strategis ini dihadiri oleh jajaran pejabat KKP, termasuk Sekretaris Ditjen Tinggal Hermawan, Direktur Ikan Air Tawar Gemi Triastutik, Direktur Ikan Air Laut Ikhsan Kamil, dan Direktur Ikan Air Payau Fernando Jongguran.

Dari pihak daerah hadir Bupati Erwin Burase bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Dr. Moh. Nasir, Kepala Bapenda Moh. Yasir, Kabag Prokopim Sri Nur Rahma, dan Plt. Kabag Kerjasama Rachmayani Rachman.

Baca lainnya :  Gerindra Parigi Moutong Kawal Aspirasi APDESI ke Pemerintah Pusat

Sejumlah pengusaha tambak udang juga turut hadir, seperti, Rudi (PT. Parigi Akuakultura Prima), Ahmad Abdi Baramuli (PT. Esaputli Prakarsa Utama)

Kemudian, Karman Karim, SH (PT. Sinergi Usaha Makmur), Dr. Ir. Hasanuddin Atjo, MP (Ketua Tim Pakar Satgas Tambak Udang Sulteng), dan Abdul Rivai (PT. Graha Tambak Pinotu)

Kehadiran mereka menunjukkan komitmen kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta dalam membangun ekosistem perikanan yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berorientasi ekspor.

“Dengan sinergi ini, Parigi Moutong berpotensi besar menjadi pusat produksi udang vaname terbesar di Sulawesi Tengah, sekaligus motor penggerak ekonomi pesisir dan kontributor ketahanan pangan nasional,” tutup Tb. Haeru.

Sumber: Prokopim Setda, dipublikasikan oleh Diskominfo Parigi Moutong.

Editor: Wady

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *