banner 728x250

Ketua KONI Parigi Moutong Minta Pengurus PSTI Awasi Atlet: Jangan Ada yang Pindah Tanpa Proses

Ketua KONI Kabupaten Parigi Moutong, Faisan Badja saat menutup Cabor Takraw pada Porkab VI di Alun-alun Kantor Bupati, Senin (24/11/2025). Foto – Aswadin.

Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID — Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Parigi Moutong, Faisan Badja, menegaskan bahwa setiap atlet yang ingin berpindah ke daerah lain harus melalui prosedur resmi dan tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba.

Hal ini disampaikan menyusul isu perpindahan salah satu atlet Sepak Takraw Parigi Moutong yang dikabarkan pindah ke Kabupaten Morowali.

banner 728x90

Pernyataan itu disampaikan Faisan saat menutup Cabang Olahraga (Cabor) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) pada Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) VI di Alun-alun Kantor Bupati, Senin (24/11/2025).

Baca lainnya :  Ketua KONI Parigi Moutong Ingatkan Atlet Futsal Agar Tidak Mudah Terima Tawaran Transfer

“Saya dengar informasi ada atlet Takraw kita yang sudah pindah ke Morowali. Kalau pun mereka pindah, itu harus melalui proses. Tidak bisa langsung pindah begitu saja,” tegas Faisan.

Faisan menjelaskan bahwa perpindahan atlet antar daerah memerlukan rekomendasi dari pengurus cabang olahraga terkait.

Setelah itu, rekomendasi dilanjutkan ke KONI Kabupaten asal, sebelum akhirnya diproses oleh dewan hakim di tingkat provinsi.

“Harus ada rekomendasi dari cabornya, kemudian diteruskan ke KONI. Prosesnya tidak cepat, setidaknya membutuhkan waktu dua bulan untuk memutuskan mutasi atlet,” jelasnya.

Baca lainnya :  Abdul Sahid Terpilih Aklamasi Pimpin PBVSI Parigi Moutong 2025–2029

Menurutnya, alasan perpindahan atlet juga harus kuat. Sebab, keputusan akhir akan dinilai oleh dewan hakim Provinsi Sulawesi Tengah yang berwenang menentukan sah atau tidaknya mutasi tersebut.

Untuk mengantisipasi perpindahan atlet tanpa koordinasi, Faisan meminta pengurus PSTI Parigi Moutong mendata seluruh atlet yang pernah meraih medali, khususnya pada Porprov di Luwuk beberapa tahun lalu.

Pendataan ini, kata dia, penting agar KONI dapat memastikan status atlet dan mencegah kehilangan atlet potensial menjelang Porprov di Morowali.

Baca lainnya :  Atlet Parigi Moutong Dominasi Perolehan Medali di Kejurprov PASI Sulteng 2025

Di tengah munculnya isu perpindahan atlet, Faisan tetap mengingatkan para atlet Takraw untuk fokus berlatih menghadapi Porprov 2026 di Morowali.

“Kita ke Morowali nanti bukan sekadar ikut, tapi ingin meraih hasil terbaik dan menjaga nama baik Parigi Moutong,” ujarnya.

Selain itu, ia juga meminta pengurus PSTI yang turut duduk di DPRD Parigi Moutong agar memprioritaskan dukungan anggaran demi memperkuat pembinaan atlet Sepak Takraw di daerah.

Penulis: WadEditor: Wady

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *