banner 728x250

Amankan Aksi Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong, Polres Terjunkan 52 Personel Gabungan

Puluhan personel gabungan amankan unjuk rasa tolak PETI di Kecamatan Taopa dan Moutong, Selasa (4/2/2025).

Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID – Sebanyak 52 personel gabungan diterjunkan untuk pengamanan aksi unjuk rasa tolak aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Kecamatan Taopa dan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (4/2/2025).

“Kami kerahkan puluhan personel. Puluhan personel itu terdiri dari 40 orang dari kepolisian dan 12 orang personel TNI,” kata Kasi Humas Polres Parigi Moutong, Iptu Sumarlin dikonfirmasi via WhatsApp di Parigi, Selasa.

banner 728x90

Sementara, Tamrin Hasan, dari Forum Kepala Desa di wilayah itu dalam orasinya menyampaikan, bahwa unjuk rasa digelar sebagai bentuk protes terhadap aktivitas pertambangan emas ilegal (PETI) di hulu sungai Taopa.

Baca lainnya :  Durian Parigi Moutong Tembus Pasar China, Siap Jadi Sentra Nasional

Pada kesempatan itu, Forum Kepala Desa menyampaikan delapan poin tuntutan, diantaranya menutup tambang emas ilegal, menindak tegas pelaku pertambangan ilegal, termasuk pihak yang diduga sebagai donatur.

Kemudian, meminta Kapolda, Danrem, dan Gubernur untuk mengundang serta memproses Kapolsek Moutong dan Taopa, Danramil Moutong, serta Camat Moutong yang diduga melakukan pembiaran terhadap aktivitas PETI tersebut.

Baca lainnya :  Bimtek Komunitas Literasi di Parigi Moutong Resmi Ditutup, Diharapkan Jadi Proyek Percontohan

Pihaknya juga mendesak tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulteng untuk menyita alat berat yang digunakan dalam aktivitas pertambangan ilegal.

Massa aksi juga menuntut Ketua DPRD Parigi Moutong untuk menindaklanjuti serta menginvestigasi aktivitas pertambangan ilegal di daerah mereka.

Meminta Bupati Parigi Moutong untuk memanggil Kepala Desa Mbelang Mbelang, Kecamatan Moutong, yang diduga memberikan izin dan akses bagi alat berat ke lokasi tambang ilegal.

Baca lainnya :  Anggota DPRD Parimo, Abdin Gelar Reses Serap Aspirasi Warga di Desa Tandaigi

Selain itu, Bupati juga diminta untuk memanggil manajer SPBU Lambunu yang diduga aktif menyuplai bahan bakar ke lokasi tambang ilegal.

Massa aksi mengancam akan menutup ruas jalan Trans Sulawesi apabila tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti. Terpantu sekitar pukul : 11.30 WITA, massa aksi memburkan diri.(wad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *