
Palu, PUSATWARTA.ID–Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah, Prof. H. Zainal Abidin, menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dasar negara, tetapi juga merupakan fondasi moral dan ideologis yang menyatukan bangsa Indonesia dari berbagai latar belakang agama, suku, dan budaya.
Dalam momentum peringatan Hari Lahir Pancasila pada Sabtu malam (31/5), Prof. Zainal mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai luhur Pancasila di tengah tantangan zaman, seperti maraknya intoleransi dan ancaman perpecahan bangsa.
“Pancasila adalah fondasi moral dan ideologis bangsa. Kita harus terus menghidupkan nilai-nilainya sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Prof. Zainal dalam sambutannya di Palu.
Ia mencontohkan perjanjian Hudaybiyah sebagai cerminan bagaimana Rasulullah SAW lebih mengutamakan substansi dan kemaslahatan umat dibanding formalitas atau simbolisme semata.
Menurutnya, prinsip itu juga diterapkan oleh para pendiri bangsa saat mereka menyepakati penghapusan tujuh kata dalam naskah awal Piagam Jakarta demi menjaga keutuhan NKRI.
“Ini menunjukkan bahwa para pendiri Republik menempatkan persatuan di atas kepentingan golongan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof. Zainal menekankan pentingnya peran tokoh agama dalam memperkuat toleransi dan kerukunan, terutama di daerah seperti Sulawesi Tengah yang memiliki keberagaman tinggi.
Ia mengajak masyarakat untuk aktif membangun narasi damai, baik secara langsung maupun melalui media sosial, serta menghindari ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah bangsa.
Menurutnya, nilai-nilai Pancasila harus hadir secara nyata dalam perilaku sehari-hari dan bukan hanya sebagai simbol dalam dokumen negara.
FKUB Sulawesi Tengah, lanjut Prof. Zainal, akan terus memperkuat sinergi lintas agama melalui pendekatan dialog, pendidikan kebangsaan, dan kegiatan sosial kemasyarakatan guna menjaga harmoni serta mendorong generasi muda untuk mencintai dan mengamalkan Pancasila.
“Kami berkomitmen menjadikan FKUB sebagai benteng moral bangsa dalam menjaga keutuhan dan perdamaian,” tegasnya.
Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni menjadi momen reflektif bagi seluruh warga negara untuk memperkuat jati diri bangsa.
Di tengah arus globalisasi dan tantangan digital, Pancasila diharapkan tetap menjadi nilai yang membimbing kehidupan berbangsa dan bernegara.
Reporter: Nanang IP