banner 728x250

Kuliner Khas Kasimbar Jadi Daya Tarik HUT ke-21, 18 Stan Sajikan Rasa Tradisi Lokal

Stan pameran berbagai kuliner khas Kasimbar yang ditampilkan pada HUT ke 21 Kecamatan Kasimbar, Kamis (28/8/2/2025).

Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah tak hanya diramaikan dengan lomba dan kegiatan budaya, namun juga menjadi ajang pesta kuliner yang menggugah selera.

Sebanyak 18 stan kuliner tradisional dari desa-desa dan organisasi lokal memamerkan ragam menu khas yang menjadi identitas rasa masyarakat Kasimbar.

banner 728x90

Dari makanan ringan hingga sajian utama, stan-stan tersebut menghadirkan aneka hidangan berbahan lokal seperti ubi, jagung, ikan laut, serta rempah-rempah khas Sulawesi Tengah. Kegiatan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang memadati area perayaan sejak pagi hari.

“Ini bukan hanya tentang makanan, tapi tentang warisan budaya. Setiap menu punya cerita dan nilai tradisi yang diwariskan turun-temurun,” ungkap Camat Kasimbar, Aswar H. Daeng Mangudju, saat membuka acara.

Baca lainnya :  Tim Da’i Kamtibmas Polri Ajak Pemuda Torue Tangkal Radikalisme

Menurut Aswar, stan kuliner yang disiapkan oleh TP-PKK desa, pihak kecamatan, hingga pemerhati sosial masyarakat ini menjadi sarana memperkenalkan kekayaan rasa lokal yang selama ini jarang terangkat ke permukaan.

Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin yang bukan hanya menghibur, tapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kuliner lokal.

Beberapa menu yang mencuri perhatian pengunjung antara lain sambal dabu khas pesisir, ikan bakar daun pisang, kue labu santan, dan jepa atau olahan singkong bakar, makanan khas yang sering dihidangkan dalam tradisi adat masyarakat Kasimbar.

Baca lainnya :  Pj Bupati Parigi Moutong Buka Virtual O2SN, FLS3N, dan GSI SMP Tingkat Kabupaten 2025

“Kegiatan seperti ini juga membuka peluang ekonomi. Jika dikembangkan, kuliner lokal bisa menjadi kekuatan wisata dan sumber penghasilan baru bagi masyarakat desa,” ujar salah satu pengunjung, Rina (34), warga Desa Kasimbar Barat.

Tak hanya mencicipi makanan, pengunjung juga diajak mengenal asal-usul dan filosofi di balik setiap sajian.

Beberapa stan bahkan dilengkapi dekorasi tradisional dan pengantar cerita kuliner dari generasi tua, menjadikan acara ini bukan sekadar pameran makanan, tapi juga ajang pelestarian budaya lisan.

“Kami sengaja menyiapkan stan dengan konsep dapur lama. Alat masaknya masih pakai tungku, biar anak-anak sekarang tahu bagaimana leluhur kita memasak dulu,” kata Nurhayati, anggota TP-PKK dari salah satu desa peserta.

Baca lainnya :  DPRD Parimo Desak Tindak Lanjut Temuan BPK, Rp 1,6 Miliar Belum Disetorkan ke Kas Daerah

Dengan potensi rasa dan bahan yang melimpah, Camat Kasimbar menegaskan bahwa pihak kecamatan siap mendorong pengembangan kuliner lokal sebagai bagian dari program pembangunan berbasis masyarakat.

Ia berharap ke depan akan lahir lebih banyak pelaku UMKM kuliner yang dapat membawa nama Kasimbar ke tingkat kabupaten, bahkan provinsi.

“Kuliner bisa jadi pintu masuk utama untuk mengenalkan Kasimbar ke luar. Hari ini kita nikmati makanannya, besok kita jadikan kekuatannya,” ujar Aswar.

Penulis: VanEditor: Ahmad Dhani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *