banner 728x250

Cegah Banjir dan Malaria, BPBD Parimo Akan Normalisasi Saluran Air di Bantaya

Plt. Kalak BPBD Parigi Moutong, Rivai bersama Lurah meninjau lokasi saluran air yang akan di normalisasi, Sabtu, (20/9/2025). Foto – Aswadin.

Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID — Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan melakukan normalisasi sungai dan saluran air di Kelurahan Bantaya, sebagai langkah mitigasi untuk mencegah banjir dan penyakit menular seperti malaria.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Parigi Moutong, Rivai, mengatakan bahwa upaya tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan warga terkait penyumbatan aliran air akibat penumpukan sampah di sejumlah titik.

banner 728x90

“Selain normalisasi saluran air, kita juga mencegah terjadinya malaria dengan adanya genangan air,” ujar Rivai saat dikonfirmasi, Sabtu (20/9/2025).

Baca lainnya :  40 Anggota Paskibraka Parigi Moutong Masuki Karantina Jelang HUT RI ke-80

Menurut Rivai, masyarakat Kelurahan Bantaya secara langsung mengadukan kondisi lingkungan yang mulai mengkhawatirkan, terutama di kawasan dekat pantai yang rawan tergenang.

“Makanya dari warga masyarakat menyampaikan kalau bisa dilakukan normalisasi di sungai maupun saluran-saluran di pantai ini,” ungkapnya.

BPBD menekankan bahwa, langkah ini merupakan bagian dari kebijakan mitigasi bencana yang telah menjadi arahan langsung dari Bupati Parigi Moutong.

Tujuannya adalah mencegah dampak yang lebih besar sebelum terjadi bencana, seperti banjir besar yang dapat menimbulkan kerugian material maupun korban jiwa.

Baca lainnya :  Kapolres Parigi Moutong Teken Kesepakatan Tolak PETI di Tinombo Selatan

“Fokus kami pada pencegahan. Kami berusaha siagakan sejumlah alat berat di beberapa titik, khususnya di wilayah yang dinilai paling rawan,” jelas Rivai.

BPBD juga kata dia, telah menjadwalkan kegiatan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) secara rutin setiap Selasa, bekerja sama dengan lintas instansi untuk penanganan dan pengawasan wilayah rawan bencana.

Ia mengatakan, selain risiko banjir, BPBD juga memperhatikan potensi penyebaran malaria akibat genangan air di kawasan permukiman padat penduduk.

Baca lainnya :  Pj Bupati Pimpin Upacara HUT ke - 23 Kabupaten Parigi Moutong

“Ini bukan hanya persoalan wilayah tambang, tapi juga permukiman. Terutama karena ini adalah ibu kota kabupaten, jadi harus jadi perhatian serius,” tegas Rivai.

Ia menambahkan, untuk penanganan malaria, BPBD akan berkoordinasi dengan instansi terkait yang tergabung dalam Satgas Penanganan Malaria, agar intervensi bisa dilakukan secara terpadu dan tepat sasaran.

“BPBD juga tengah melakukan pemetaan terhadap sejumlah lokasi rawan lainnya di luar Kelurahan Bantaya, sebagai bagian dari strategi kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan,” ujarnya.

Penulis: WadEditor: Ahmad Dhani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *