
Parigi Moutong, PUSATWARTA.ID — Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Dekranasda Parigi Moutong resmi membuka sayembara lomba desain motif budaya tahun 2025.
Kegiatan bertema “Menggali Warisan Motif Budaya Lokal dalam Ragam Warna Persatuan” ini menjadi langkah strategis daerah dalam memperkuat identitas visual berbasis budaya lima suku asli: Kaili, Tajio, Lauje, Bolano, dan Tialo.
Kepala Bidang Hasil Hutan, Kerajinan Logam Mesin dan Aneka Alat Angkut Disperindag Parigi Moutong, Narjan Djibran, mengatakan lomba ini tidak hanya bertujuan menggali kreativitas masyarakat, tetapi juga menyiapkan motif yang dapat digunakan sebagai identitas resmi Pemerintah Daerah.
Menurut Narjan, yang juga Sekretaris Dekranasda, sayembara dibuka untuk masyarakat umum, baik perorangan maupun tim beranggotakan maksimal tiga orang, tanpa dipungut biaya.
Peserta dapat mengirimkan maksimal dua karya dalam format JPG, JPEG, atau PNG beresolusi minimal 300 dpi pada kanvas ukuran A3.
Setiap desain wajib dilampiri narasi filosofi sepanjang maksimal 250 kata serta berkas administrasi berupa fotokopi KTP dan surat pernyataan.
“Berkas diserahkan langsung kepada panitia atas nama Surkati di kantor Disperindag Parigi Moutong,” jelasnya, Senin (24/11/2025).
Batas penerimaan karya ditetapkan hingga (13/12/2025) pukul 16.00 WITA, sementara informasi tambahan dapat diperoleh melalui narahubung Mohammad Rizal Slamet di nomor 0853-9463-8884 pada jam kerja.
Panitia akan menyeleksi enam finalis untuk mempresentasikan karya, yang dijadwalkan berlangsung pada 14–16 Desember 2025. Pengumuman pemenang sekaligus launching motif budaya dilakukan pada 17 Desember 2025.
Penilaian meliputi aspek orisinalitas, kesesuaian tema, estetika visual, dan keterkaitan dengan nilai budaya lokal. Total hadiah sebesar Rp16.500.000 disediakan untuk enam kategori pemenang, dilengkapi piala dan piagam. Pajak hadiah ditanggung pemenang.
“Karya juara akan menjadi hak milik Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dan dapat digunakan tanpa royalti,” tegasnya.
Ia berharap kegiatan ini melahirkan motif yang benar-benar merepresentasikan jati diri daerah dan dapat diterapkan pada berbagai media dua maupun tiga dimensi.
Sumber: Diskominfo Kabupaten Parigi Moutong.








